hubungan antara tindakan anggota sanggar akar dengan kegiatan pendidikan

MajelisPendidikan Dasar dan Menengah. Visi: Tertatanya manajemen dan jaringan pendidikan yang efektif sebagai gerakan Islam yang maju, profesional dan modern serta untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi peningkatan kualitas pendidikan Muhammadiyah. Misi: 1. Menegakkan keyakinan Tauhid yang murni; STANDARISI. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Ketentuan Standar Isi secara lebih rinci diatur dalam Permendikbud No.6 Tahun 2013.Di dalamnya memuat tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.Kompetensi diartikan sebagai seperangkat sikap pengetahuan dan keterampilan Kategori Produk Hukum Daerah: Judul: Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Uraian Tugas Jabatan Dan Tata Kerja Sanggar Kegiatan Belajar Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas khususnyadalam lingkup pendidikan yaitu pada kegiatan belajar megajar (KBM). kelompok kecil dengan jumlah anggota 4-5 . Hubungan Antara Status Gizi dan Faktor . Apapendidikan yang secara tidak langsung diajarkan oleh Ibu Putri?Analisislah hubungan antara tindakan anggota sanggar akar dengan kegiatan pendidikan! Setiap hari selas,ibu putri datang lebih awal kesekolah untuk menjalankan tugas sebagai guru piket.berdasarkan wacana di atas ,apa pendidikan yang secara langsung di ajarkan oleh putri? mặt trăng trong tiếng anh là gì. BJU - Umum PENGANTAR PENDIDIKAN100% found this document useful 4 votes2K views6 pagesOriginal TitleBJU_Umum PENGANTAR PENDIDIKANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 4 votes2K views6 pagesBJU - Umum PENGANTAR PENDIDIKANOriginal TitleBJU_Umum PENGANTAR PENDIDIKANJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Lembar Jawaban UASMata Kuliah Pengantar wacana pada lembar soal, Ibu Putri telah menerapkan Pendidikan karakter yang diterapkan menjadikan kepribadian siswa yang lebih disiplin dalammentaati aturan yang berlaku di sekolah. Dengan adanya aturan di lingkungan sekolah yangditerapkan Ibu Putri menjadikan kebiasaan yang baik untuk setiap siswa. Sehingga kebiasaanbaik itu berdampak baik untuk karakter dan kerpibadian setiap siswa. Sebagai contohnya,siswa menjadi tepat waktu datang ke sekolah bukan hanya di hari Selasa, saat Ibu Putimendapatkan tugas sebagai guru analisis hubungan antara tindakan anggota sanggar akar dengan kegiatan Pendidikanadalah sebagai berikutSanggar anak akar merupakan rumah singgah untuk anak-anak di lingkungan permukimanKampung Melayu kecil dan Matraman. Misi dari Sanggar ini adalah menghadirkan fasilitasPendidikan dan program pengembangan diri bagi anak-anak pinggiran, anak-anak yangtinggal di permukiman yang tidak kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak,seperti anak jalanan, anak pemulung sampah, anak urban pekerja kota dan anak Sanggar sebagai wujud dari komitmen masyarakat terhadap pengembanganPendidikan anak melalui penggalangan keterlibatan dan masyarakat dalam berbagai Anak Akar adalah sebuah wadah kreativitas bagi anak-anak yang kurang mampuuntuk mendapatkan Pendidikan. Lewat dari ini, mereka bisa mendapatkan Pendidikan dalampengembangan karakter lewat paling terdekat berasal dari lingkungan keluarga. Di dalam tujuan Pendidikankeluarga memberikan pengalaman pertama masa anak-anak yang dimana, pengalamanmerupakan factor pertama dalam menumbuhkembangkan kepribadian anak. Yang keduaadalah Pendidikan kasih sayang dari keluarga merupakan kebutuhan dasar anak. Yang manaNova sebagai anak dalam cerita tersebut memiliki seorang Ayah yang ingin Pendidikananaknya tidak seperti Ayahnya. Karena adanya keinginan tersebut, Ayah Nova menoba untukselalu memgupayakan untuk memberikan yang terbaik untuk Pendidikan anaknya karena atasdasar kasih sayang dari Ayah Nova. Penerapan Pendidikan sosial pun diterapkan sejak Novamasih anak-anak. Sehingga Nova sadar akan tanggung jawabnya sebagai anak untukmembantu pekerjaan orangtuanya dan tanggung jawab akan pendidikannya. Karena Novatahu, bahwa Ayahnya hanyalah seorang Petani. 26 Contoh Penelitian Tindakan Kelas SD Format Terbaru - Pada kesempatan ini, kami akan kembali mengulas serta berbagi mengenai penelitian tindakan kelas atau yang jamak disebut dengan PTK. Bagi Anda yang sedang membutuhkan referensi untuk dalam menyusun PTK, entah itu untuk kenaikan pangkat dan golongan maupun untuk referensi penyusunan tugas akhir ataupun skripsi, postingan ini bisa dijadikan sebagai referensi. Selamat membaca!Pengertian PTKPTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu, dilaksanakannya PTK di antaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mengganjal di Penelitian Tindakan Kelas SDAda beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesional seorang guru PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap yang dia dan muridnyaPTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru sematamata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas Penelitian Tindakan Kelas PTK memiliki karakteristik yang relatif agak berbeda jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian naturalistik, eksperimen survei, analisis isi, dan sebagainya. Menurut Richart Winter ada enam karakteristik PTK, yaitu kritik reflektif, 2 kritik dialektis, 3 kolaboratif, 4 resiko, 5 susunan jamak, dan 6 internalisasi teori dan praktek Winter, 1996. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan secara singkat karakteristik PTK Refleksi; salah satu langkah di dalam penelitian kualitatif pada umumnya, dan khususnya PTK ialah adanya upaya refleksi terhadap hasil observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di dalam PTK yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya evaluasi atau penilaian, dan refleksi ini perlu adanya upaya kritik sehingga dimungkinkan pada taraf evaluasi terhadap Dialektis; dengan adanyan kritik dialektif diharapkan penelitian bersedia melakukan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti akan bersedia melakukan pemeriksaan terhadap a konteks hubungan secara menyeluruh yang merupakan satu unit walaupun dapat dipisahkan secara jelas, dan, b Struktur kontradiksi internal, maksudnya di balik unit yang jelas, yang memungkinkan adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun sesuatu yang berada di balik unit tersebut bersifat di dalam PTK diperlukan hadirnya suatu kerja sama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega, mahasiswa, dan sebagainya. Kesemuanya itu diharapkan dapat dijadikan sumber data atau data sumber. Mengapa demikian? Oleh karena pada hakikatnya kedudukan peneliti dalam PTK merupakan bagian dari situasi dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi dia juga terlibat langsung dalam suatu proses situasi dan kondisi. Bentuk kerja sama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agar peneliti berani mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya a melesetnya hipotesis dan b adanya tuntutan untuk melakukan suatu transformasi. Selanjutnya, melalui keterlibatan dalam proses penelitian, aksi peneliti kemungkinan akan mengalami perubahan pandangan karena ia menyaksikan sendiri adanya diskusi atau pertentangan dari para kalaborator dan selanjutnya menyebabkan pandangannya Jamak; pada umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional berstruktur tunggal karena ditentukan oleh suara tunggal, penelitinya. Akan tetapi, PTK memiliki struktur jamak karena jelas penelitian ini bersifat dialektis, reflektif partisipasi atau kolaboratif. Susunan jamak ini berkaitan dengan pandangan bahwa fenomena yang diteliti harus mencakup semua komponen pokok supaya bersifat komprehensif. Suatu contoh, seandainya yang diteliti adalah situasi dan kondisi proses belajar-mengajar, situasinya harus meliputi paling tidak guru, siswa, tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran, interaksi belajar-mengajar, lulusan atau hasil yang dicapai, dan Teori dan Praktik; Menurut pandangan para ahli PTK bahwa antara teori dan praktik bukan merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi, keduanya merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung, dan keduanya berfungsi untuk mendukung tranformasi. Pendapat ini berbeda dengan pandangan para ahli penelitian konvesional yang beranggapan bahwa teori dan praktik merupakan dua hal yang terpisah. Keberadaan teori diperuntukkan praktik, begitu pula sebaliknya sehingga keduanya dapat digunakan dan dikembangkan bersamaBerdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa bentuk PTK benar-benar berbeda dengan bentuk penelitian yang lain, baik itu penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif maupun paradigma kualitatif. Oleh karenanya, keberadaan bentuk PTK tidak perlu lagi diragukan, terutama sebagai upaya memperkaya khasanah kegiatan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan taraf PTK SD Lengkap DocAda empat jenis PTK, yaitu 1 PTK diasnogtik, 2 PTK partisipan, 3 PTK empiris, dan 4 PTK eksperimental Chein, 1990. Untuk lebih jelas, berikut dikemukakan secara singkat mengenai keempat jenis PTK Diagnostik; yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosia dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau Partisipan; suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang yang akan melaksanakan penelitan harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir Empiris; yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaan Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar. Di dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan Penelitian Tindakan KelasBanyak model PTK yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di dunia pendidikan. Namun secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan acting, 3 pengamatan observing, dan 4 refleksi reflecting. Namun sebelumnya, tahapan ini diawali oleh suatu Tahapan Pra PTK, yang meliputiIdentifikasi masalahAnalisis masalahRumusan masalahRumusan hipotesis tindakanTahapan Pra PTK ini sangat esensial untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan disusun. Tanpa tahapan ini suatu proses PTK akan kehilangan arah dan arti sebagai suatu penelitian ilmiah. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan guna menuntut pelaksanaan tahapan PTK adalah sebagai berikut yang memprihatinkan dalam proses pembelajaran?Mengapa hal itu terjadi dan apa sebabnya?Apa yang dapat dilakukan dan bagaimana caranya mengatasi keprihatinan tersebut?Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan untuk membantu mencari fakta apa yang terjadi?Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti tersebut?Jadi, tahapan pra PTK ini sesungguhnya suatu reflektif dari guru terhadap masalah yang ada dikelasnya. Masalah ini tentunya bukan bersifat individual pada salah seorang murid saja, namun lebih merupakan masalah umum yang bersifat klasikal, misalnya kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal, dan lain-lain. Berangkat dari hasil pelaksanaan tahapan Pra PTK inilah suatu rencana tindakan Contoh Penelitian Tindakan Kelas SD Kelas 1 2 3 4 5 dan 6 Secara etimologis, ideologi berasal dari kata “ideo” dan “logos”. Ideo berarti gagasan-gagasan, sementara logos adalah ilmu. Jadi, secara etimologis—asal usul bahasa ideologi berarti ilmu tentang gagasan-gagasan atau ilmu yang mempelajari asal-usul ide. Frances Picabia1879-1955 Ada pula yang menyatakan ideologi sebagai seperangkat gagasan dasar tentang kehidupan dan masyarakat, misalnya pendapat yang bersifat agama atau pun politik. Selain makna etimologis, ideologi dapat dikatakan mengacu pada apa yang orang pikir dan percaya mengenai masyarakat, kekuasaan, hak, tujuan kelompok, yang kesemuanya menentukan jenis tindakan mereka. Ideologi berpengaruh terhadap tindakan politik tertentu. Apa yang orang pikir dan percaya mengenai masyarakat ini dapat berkisar pada bidang ekonomi, politik, social, dan filosofis. Definisi yang biasa diberikan, menyebutkan bahwa ideologi adalah sistem gagasan politik, yang dibangun untuk melakukan tindakan-tindakan politik seperti misalnya memerintah suatu negara, melakukan gerakan sosial/politik, partai politik, mengadakan revolusi, ataupun kontrarevolusi. Ideologi, sebab itu, bercorak duniawi dalam artian ia diciptakan manusia untuk memetakan kondisi sosial yang ada di lingkungannya. Peta yang melukiskan realitas tersebut kemudian digunakan sebagai pedoman arah dalam bertindak. Tidak dapat dipungkiri bahwa ideologi pun dapat mengambil akar dari agama. Misalnya liberalisme, yang banyak memperoleh inspirasi dari reformasi agama Kristen yang dibawakan oleh Martin Luther abad ke-16. Meskipun memiliki inspirasi dari agama, pada perkembangannya, liberalisme lebih berfokus pada dimensi sekular, khususnya gagasan-gagasan mengenai kemanusiaan, individualitas manusia, dan pembatasan kekuasaan negara atas individu. Contoh lainnya adalah fundamentalisme agama yang dinyatakan memperoleh inspirasi dari kita suci. Zionisme misalnya, menyatakan dirinya berdasarkan janji Tuhan di dalam Taurat, bahwa Tanah Palestina adalah Tanah yang Dijanjikan kepada bangsa Israel. Pada perkembangannya, Zionisme kemudian menjadi ideology sekuler dan penuh muatan politik. Selain agama, ideologi pun ada yang berakar dari kondisi ekonomi. Cara produksi manusia, penguasaan alat produksi, tujuan produksi, melahirkan sejumlah ideologi seperti Kapitalisme dan Komunisme. Kedua ideologi tersebut memiliki akar yang kuat dari kondisi ekonomi di Eropa tahun 1800-an. Pengertian ideologi lainnya diajukan oleh Teun A. van Dijk dalam studi mengenai analisis wacana. Dijk menyatakan bahwa “… ideologi adalah sebuah sistem yang merupakan basis pengetahuan sosio-politik suatu kelompok. Sebab itu, ideologi mampu mengorganisir perilaku kelompok yang terdiri atas opini menyeluruh yang tersusun secara skematis seputar isu-isu sosial yang relevan seperti aborsi, enerji nuklir ataupun affirmative action.” Bagi Dijk, istilah organisasi dapat digunakan guna menjelaskan ideologi-ideologi postmaterialism seperti feminism, environmentalisme, racism, dan sebagainya. Pendidikan termasuk wilayah muamalah duniawi-yah, maka menjadi tugas manusia untuk memikirkannya terus menerus seirama dengan perubahan zaman. Ideologi bagi pengikutnya memiliki fungsi positif. Menurut Vago yang dikutip oleh Haidar Nashir, ideologi memiliki fungsi 1 memberikan legitimasi dan rasionalisasi terhadap perilaku dan hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat; 2 sebagai dasar atau acuan pokok bagi solidaritas sosial dalam kehidupan kelompok atau masyarakat, dan 3 memberikan motivasi bagi para individu mengenai pola-pola tindakan yang pasti dan harus dilakukan. Menurut golongan positivistik yang dikategotikan ideologi adalah segala penilaian etis, norma, teori-teori metafisik dan keagamaan. Semua yang termasuk ideologi itu merupakan keyakinan yang tidak ilmiah karena tidak rasional dan hanya merupakan keyakinan subyektif. Bila ideologi dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, menurut Kuntowijoyo ideologi bersifat subyektif, normatif, dan tertutup sedangkan ilmu pengetahuan memiliki watak obyektif, faktual dan terbuka. Untuk meminimalkan sisi negatif ideologi perlu dibatasi pada ideologi dalam arti netral dan ideologi terbuka. Ideologi dalam arti netral adalah sistem berfikir, nilai-nilai, dan sikap dasar rohani sebuah gerakan kelompok sosial atau kebudayaan. Dalam hal ini ideologi tergantung sisinya, kalau isinya baik maka ideologi itu baik, begitu pula sebaliknya. Ideologi terbuka adalah ideologi yang hanya menetapkan nilai-nilai dasar, sedang penerjemahannya ke dalam tujuan dan norma-norma sosial/ politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip moral dan perkembangan cita-cita masyarakat. Operasinalisasinya tidak ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara karena it ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dimaksudkan unntuk melegatimasi kepentingan sekelompok orang. Filsafat pendidikan adalah bagian dari ilmu filsafat, maka dalam mempelajari filsafat pendidikan perlu memahami terlebih dahulu tentang pengertian filsafat terutama dalam kaitannya dengan filsafat pendidikan. Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani. Kalimat ini berasal dari kata philosphia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang, suka dan kata Sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. Hasan Shadly mengatakan bahwa filsafat menurut arti katanya adalah cinta akan kebenaran. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Jadi orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai akan kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana. Berbagai pengertian tentang filsafat pendidikan yang telah dikemukakan oleh para ahli, Al Syaibany mengartikan bahwa filsafat pendidikan ialah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Artinya, bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu, filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek dari aspek-aspek pelaksana falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis. Barnadib mempunyai versi pengertian atas filsafat pendidikan, yakni ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Dalam rangka menggali, menyusun, dan mengembangkan pemikiran kefilsafatan tentang pendidikan, maka perlu diikuti pola dan pemikiran kefilsafatan pada umumnya. Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu adalah Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti cara berpikirnya bersifat logis dan rasional tentang hakikat permasalahan yang dihadapi. Hasil pemikirannya tersusun secara sistematis artinya satu bagian dengan bagian lainnya saling berhubungan. Tinjauan terhadap permasalahan yang dipikirkan bersifat radikal artinya menyangkut persoalan yang mendasar sampai keakar-akarnya. Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal, artinya persoalan-persoalan yang dipikirkan mencakup hal-hal yang menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi semua jenis dan tingkat kenyataan yang ada di alam ini, termasuk kehidupan umat manusia, baik pada masa sekarang maupun masa mendatang. Meskipun pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif, artinya pemikiran-pemikiran yang tidak didasari dengan pembuktian-pembuktian emperis atau eksperimental seperti dalam ilmu alam, akan tetapi mengandung nilai-nilai obyektif. Dimaksud dengan nilai obyektif oleh permasalahannya adalah suatu realitas kenyataan yang ada pada obyek yang dipikirkannya. Pola dan sistem berpikir filosofis demikian dilaksanakan dalam ruang lingkup yang menyangkut bidang-bidang sebagai berikut Cosmologi yaitu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam semesta, raung dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, serta proses kejadian-kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam nyata dan sebagainya. Ontologi yaitu suatu pemikiran tentang asal-usul kejadian alam semesta, dari mana dan kearah mana proses kejadiannya. Pemikiran ontologis akhirnya akan menentukan suatu kekuatan yang menciptakan alam semesta ini, apakah pencipta itu satu zat monisme ataukah dua zat dualisme atau banyak zat pluralisme. Dan apakah kekuatan penciptaan alam semesta ini bersifat kebendaan, maka paham ini disebut materialisme. Secara makro umum apa yang menjadi obyek pemikiran filsafat, yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah juga obyek pemikiran filsafat pendidikan. Tetapi secara mikro khususnya yang menjadi obyek filsafat pendidikan meliputi Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan The Nature of Education. Merumuskan sifat hakikat manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan The Nature Of Man. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama, dan kebudayaan. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan. Merumuskan hubungan antara filsafat negara ideologi, filsafat pendidikan dan politik pendidikan sistem pendidikan. Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan. Dengan demikian dari uraian tersebut diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi obyek filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya menusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan. Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan pada hakikatnya keduanya adalah proses yang satu. Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti bahwa masalah kependidikan pun mempunyai ruang lingkup yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan kehidupan. Sebagai contoh, berikut ini akan dikemukakan beberapa masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat dalam memahami dan memecahkannya, antara lain Masalah pendidikan pertama yang mendasar adalah tentang apakah hakikat pendidikan. Mengapa harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia. Apakah pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia? Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu Problema-problema tersebut merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika pendidikan yang dalam pemecahannya memerlukan usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan sistematis atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-masalah tersebut analisa filsafat menggunakan berbagai macam pendekatan yang sesuai dengan permasalahannya. Diantara pendekatan yang digunakan antara lain adalah Pendekatan secara spekulatif. Pendekatan normatif. Pendekatan analisa konsep. Analisa ilmiah. Selanjutnya Harry Scofield, sebagaimana dikemukakan oleh Imam Barnadid dalam bukunya Filsafat Pendidikan, menekankan bahwa dalam analisa filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan digunakan dua macam pendekatan yaitu pendekatan filsafat historis dan pendekatan dengan menggunakan filsafat kritis. Dengan pendekatan filsafat historis yaitu dengan cara mengadakan deteksi dari pertanyaan-pertanyaan filosofis yang diajukan, mana-mana yang telah mendapat jawaban dari para ahli filsafat sepanjang sejarah. Dalam sejarah filsafat telah berkembang dalam bentuk sistematika, jenis dan aliran-aliran filsafat tertentu. 29 Mei 2008,Suara PembaruanBerawal dengan peduli terhadap lingkungan dan pentingnya sebuah pendidikan, sekelompok anak-anak muda yang berprofesi tukang becak, orang- orang gusuran dari Lampung, anak-anak pengasongan wilayah Jatinegara membentuk suatu komunitas. Komunitas tersebut di bawah naungan Institute Sosial Jakarta ISJ yang juga melibatkan Romo bermula pada penanganan kasus-kasus seperti penangkapan anak-anak yang membutuhkan perlindungan, melalui kesehatan dan juga jalur pendidikan. Penekanannya ada pada jalur advokasi, yaitu pembelaan, kasus buruh, kelompok anak, kelompok buruh dan pekerja November 1994 merupakan pertemuan bersama-sama yang sepakat harus membentuk komunitas yang teratur. Komunitas tersebut dinamakan Sanggar Akar, yang peduli terhadap anak-anak pinggiran atau jalanan, pemulung juga termasuk korban pada 1999 pro- gram kerja berubah dan menekankan pada pendidikan. Sistem pengolahannya, yaitu masuknya kasus tentang pendidikan. Sanggar membutuhkan tempat yang tidak berpindah-pindah dan lebih mapan, termasuk metode Akar sudah mengalami lima kali pindah tempat, dikarenakan lingkungan yang kurang yang tidak suka dengan keberadaan sanggar tersebut, yang dianggap warga, kegiatan mereka menganggu sekitar. Harga sosial di masyarakat sangatlah mahal, makanya agar diterima dengan baik, Sanggar Akar sering menjadi pihak penengah sangat menangani kasus di lingkungan pula penghuni sanggar melakukan kerja bakti dan turut dalam pemilihan ketua rumah tangga RT agar semua berjalan lancar. Sanggar Akar saat ini beralamat di Jalan Inspeksi Saluran Jatiluhur RT 07/01 No. 30, Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Hubungan dengan masyarakat sekitar tercipta suasana yang akrab, karena seperti para tetangga lainnya, bila ada kesusahan semuanya saling membantu satu sama tahun 2000, Sanggar Akar berkembang dengan adanya struktur yang lebih rapi dan memberikan kesempatan pada anak-anak. Setelah itu, Sanggar lepas dari ISJ dan memutuskan dana Sanggar Akar tidak tergantung lagi semuanya pada founding. Dananya terbatas, karena biasanya tiap tiga tahun sekali baru diberikan founding. Kehidupan Sehari-hariBegitu juga dengan dengan isu yang dimainkan, sudah Sanggar Akar sendiri yang menentukan. Menurut salah satu pendiri Sanggar Akar, Ivonne, pendidikan yang diajarkan di sanggar sesuai dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari pikiran, perasaan dan tindakan apa yang diinginkan dan tujuan tersebut belum tercapai sepenuhnya. Program harus satu kesatuan, dimana dalam pergaulan sesama sanggar yang diatur, memasak, pentingnya kesehatan diri sendiri dan lingkungan serta hubungan dengan ilmu yang langsung pada dampaknya, teori pun dapat. Misalnya pelajaran bahasa Indonesia dan Inggris, matematika, sejarah dan seni rupa."Semua aspek yang pelajari di sanggar, dipresentasikan ke masyarakat dalam pentas tahunan. Begitu juga dalam hal kemanusiaan yang sifatnya sosial, yaitu saat banjir datang melanda, semua turut membantu warga," kata menambahkan, untuk anak-anak yang masuk ke Sanggar Akar, minimal berusia 14 tahun, karena pada umur itulah anak masih ada keinginan mau belajar dengan serius selama tiga ada pungutan biaya, bila mau bergabung, asal mau berkomitmen. Kelas ada pembagiannya, yaitu kelas pagi yang belajar tentang pengembangan budaya, seperti keterampilan, film, musik dan kelas malam, untuk kelas formal, yaitu belajar teori. Salah seorang penghuni Sanggar Akar, sudah bergabung selama dua tahun, menerima banyak pengajaran yang diajarkan guru di sanggar."Sangat sangat senang bergaabung di sini, walaupun beda dengan sekolah yang ada di luar. Di sanggar ini banyak ruangan, seperti ruangan perpustakaan, audio visual, gudang untuk menaruh barang-barang, kamar-kamar peserta, kamar tamu, maupun ruang untuk kerja sablon dan mencetak undangan atau kartu," katanya dengan Akar mendapatkan bantuan tenaga pendidik, yang bertugas mengajar anak-anak, yang berasal Perkumpulan Sahabat Akar yang merupakan guru bantu dari lembaga formal. Ada juga dari kawan-kawan para pendiri maupun mempermudah sistem di sanggar, anak-anak dibedakan menurut tingkat umur, yaitu tingkat lembut 9-12 tahun, tingkat martanggung 13-17 tahun dan masa transisi 18-20 tahun. Bila sudah 20 tahun keatas, anak tersebut lepas dari sanggar dan harus mulai belajar yang menjadi fasilitator atau pelaksana harian di Sanggar Akar untuk membantu. Ada pula yang menjadi guru musik di sekolah-sekolah, dan lain-lain. PentasPada tahun 2002, sanggar sudah menerima donator tiap bulan yang berjumlah Rp Agar kegiatan berjalan terus, anak-anak diajarkan produksi keterampilan tersebut dijual. Hal yang dilakukan adalah daur ulang barang-barang bekas, sablon, cetak undangan maupun kartu. Sanggar Akar sering mengadakan acara pentas seperti teater dan musik di luar, yaitu Taman Ismail Marzuki TIM, Kuningan, perusahaan-perusahaan yang membutuhkan maupun sekolah-sekolah. Sanggar juga menjual jasa pelatihan pendidikan bagi yang membutuhkan. Begitu juga dengan adanya hibah."Kami mencita-citakan pendidikan pesat bagi anak-anak pinggiran. Untuk itu, Sanggar Akar bekerja sama dengan Sanggar Score, Sanggar Bela, Sanggar Roda dan dengan lembaga-lembaga lainnya, untuk mengadakan acara-acara. Kami pernah mendapatkan bantuan berupa peralatan musik, seperti gitar, bonggo, pianika dan suling yang semuanya itu sangat berguna bagi pengembangan anak-anak," tutur anak-anak yang belajar di sanggar, sudah ada yang diterima apa adanya di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Pihak sekolah memberikan keringanan dalam hal pembayaran yang boleh dicicil."Namun, ada juga yang ditolak, alasannya karena anak tersebut cacat tubuh. Tetapi hal tersebut seharusnya tidak dijadikan alasan, bila si anak bisa mengikuti pelajaran sekolah," jelas sang bersekolah di tempat yang formal, karena mereka menginginkan sertifikat resmi. Itulah tujuan mereka bersekolah di luar, karena sanggar tidak bisa memberikan sanggar anak-anak diajak untuk berpikir tentang dirinya sendiri dan mereka diberikan kesempatan untuk hal itu, bahkan hak bicara yang sulit ditemui di sekolah formal tidak tersentuh oleh semua orang yang menginginkan pendidikan. Sedangkan di sanggar, anak-anak tidak hanya diajarkan teori-teori, tetapi juga diajarkan audio visual tentang film dan musik. Sanggar Akar sudah menerbitkan tabloid "Niat" sejak 1995, yang terbit dua bulan sekali dan dijual ke jaringan anak atau yang menginginkannya..Ada anak-anak yang tinggal menetap di sanggar dan ada pula yang tinggal dengan orang tua mereka di lingkungan sekitar. Anak-anak yang tinggal menetap di Sanggar, ada sekitar 20 anak. Kalau untuk yang belajar di sanggar sangat banyak, karena ada perkumpulan komunitas yang datang dari Bantaran Gebang, Cakung, Halim dan lain-lain yang bisa berjumlah sampai 250 semua ingin belajar, karena pendidikan sangat penting. Sekarang masyarakat percaya pada modal pendidikan di Sanggar Akar. Pendidikan bukan terletak pada sebuah kertas, tetapi keterampilan mencerna pendidikan tersebut dan mempraktikkannya di masyarakat luas. [Hendro Situmorang]

hubungan antara tindakan anggota sanggar akar dengan kegiatan pendidikan